I.
PENGERTIAN
1.
ASD ( Atrial Septum Defek) adalah kelainan jantung bawaan akibat adanya
lubang pada septum interatrial. Berdasarkan letak lubang, ASD dibagi dalam tiga
tipe :
a.
ASD Sekundum, bila lubang terletak di daerah fossa ovallis.
b.
ASD Primum, bila lubang terletak didaerah ostium primum (termasuk salah
satu bentuk defek septum atrioventrikulare).
c.
Defek sinus venosus, bila lubang terletak didaerah venosus (dekat muara
vena kava superior dan inferior).
2.
VSD (Ventrikulare Septum Defek) adalah suatu keadaan dimana ventrikel
tidak terbentuk secara sempurna sehingga pembukaan antara ventrikel kiri dan kanan
terganggu, akibat darah dari bilik kiri mengalir kebilik kananpada saat
sistole.
Besarnya defek bervariasi mulai
dari ukuran milimeter (mm) sampai dengan centi meter (cm), yaitu dapat dibagi
menjadi 2 bagian yaitu :
a.
VSD kecil : Diameter sekitar 1 – 5 mm, pertumbuhan anak dengan kadaan
ini masih normal walaupun ada kecenderungan terjadi infeksi saluran pernafasan.
b.
VSD besar / sangat besar : Diameter lebih dari setengah dari ostium
aorta, tekanan ventrikel kanan biasanya meninggi.
3.
KOARTASIO AORTA adalah kelainan yang terjadi pada aorta berupa
adanya penyempitan didekat percabangan arteri subklavia kiri dari arkus aorta
dan pangkal duktus arteriousus battoli.
4.
BRONCHOPNEMONIA
Pnemoni adalah proses inflamasi
pada parenkin paru
Bronchopnemoni adalah proses
dari pnemoni yang dimulai dari bronkus dan menyebar kejaringan paru sekitarnya,
hal ini menyebabkan adanya gangguan ventrikel
II.
ETIOLOGI
1.
Kelainan Jantung Bawaan : ASD, CSD, KOARTASI AORTA
Penyebab utama secara pasti
tidak diketahui, akan tetapi ada beberapa faktor predisposisi terjadinya
penyakit ini yaitu : Pada saat hamil ibu menderita rubella, ibu hamil yang
alkoholik, usia ibu saat hamil lebih dari 40 tahun dan penderita IDDM.
2.
Bronchopnemoni
Beberapa agent penyebab
terjadinya Bronchopnemoni yaitu :
·
Protozoa (pnemoni cranii)
·
Bakteri
·
Vival atau jamur pnemoni
III.
PATHOFISIOLOGI
1.
VSD ( Ventrikel Septum Defek ) :
·
Adanya defek pada ventrikel, menyebabkan tekanan ventrikel kiri
meningkat dan resistensi sirkulasi arteri sistemik lebih tinggi dibandingkan
dengan resistensi pulmonal melalui defek septum.
·
Volume darah di paru akan meningkat dan terjadi resistensi pembuluh
darah paru. Dengan demikian tekanan ventrikel kanan meningkat akibat adanya
shunting dari kiri ke kanan. Hal ini akan menyebabkan resiko endokarditis dan
mengakibatkan terjadinya hipertrophi otot ventrikel kanan sehingga akan
berdampak pada peningkatan workload sehingga atrium kanan tidak dapat
mengimbangi meningkatnya workload, maka terjadilah pembesaran atrium kanan
untuk mengatasi resistensi yang disebabkan oleh pengosongan atrium yang tidak
sempurna.
2.
BRONCHOPNEMONI
Agent yang masuk kedalam bronkus
menyebabkan flora endogen yang normal menjadi patogen yang kemudian masuk terus
kealveoli sehingga terjadi reaksi inflamasi yang mengakibatkan ekstravasasi
cairan serosa kedalam alveoli. Adanya eksudat tersebut memberikan media bagi
pertumbuhan bakteri (kuman), membran alveoli menjadi tersumbat sehingga
menghambat aliran O2 kedalam perialveolar kapiler dibagian paru yang
terkena dan mnyebar hampir keseluruh jaringan paru dan akhirnya terjadi
hipoksemi.
IV.
KOMPLIKASI
1.
ASD dan VSD
·
Endokarditis
·
Obtruksi pembuluh darah pulmonal (Hipertensi Pulmonal)
·
Aritmia
·
Henti jantung
2.
KOARTASIO, kompliksi yang berbahaya adalah :
·
Perdarahan otak
·
Ruptur aorta
·
Endokarditis
3.
BRONCHOPNEMONI
·
Abses paru
·
Effusi pleura
·
Empiema
·
Gagal nafas
·
Perikarditis
·
Meningitis
·
Atelektasis
V.
GAMBARAN KLINIK
1.
ASD
·
Pertumbuhan dan perkembangan biasa seperti tidak ada kelainan
·
Pada pirau kiri ke kanan sangat deras
·
Pada stres : cepat lelah, mengeluh dispnea, sering mendapat infeksi
saluran pernafasan.
·
Pada palpasi : terdapat elainan ventrikel kanan hiperdinamik di
parasternal kiri.
·
Pada auskultasi, photo thorak, EKG : jelas terlihat ada kelainan.
·
Ekhokardiografi : pasti ada kelainan jantung.
2.
VSD (ventrikel septal defek)
·
Pertumbuhan terhambat
·
Diameter dada bertambah terlihat adanya benjolan dada kiri
·
Pada palpasi dan auskultasi : adanya VSD besar :
Ø Tekanan vena
pulmonalis meningkat
Ø Penutupan katub
pulmonal teraba jelas pada sela iga 3 kiri dekat sternum
Ø Kemungkinan teraba
getaran bising pada dada
·
Adanya tanda-tanda gagal jantung : sesak, terdapat murmur, distensi vena
jugularis, udema tungkai, hepatomagali.
·
Diaphoresis
·
Tidak mau makan
·
Tachipnea
3.
KOARTASIO AORTA
·
Pada bayi dapat terjadi gagal jantung
·
Umumnya tidak ada keluhan, biasanya ditemukan secara kebetulan
·
Palpasi : raba arteri radialis dan femoralis secra bersamaan
Ø Pada arteri
radialis lebih kuat
Ø Pada arteri
femoralis teraba lebih lemah
·
Auskultasi :
Ø Terdengar bisng
koartasio pada punggung yang merupakan bising obtruksi
Ø Jika lumen aorta
sangat menyempit terdengar bising kontinue pada aorta.
4.
BRONCHO PNEMONI
·
Biasanya didahului oleh infeksi traktus respiratoris beberapa hari.
·
Suhu tubuh naik mendadak sampai 390 – 400 c.
·
Kadang disertai kejang
·
Anak gelisah, dispnea, nafas cepat dan dangkal, pernafasan cuping
hidung.
·
Auskultasi : terdengar ronchi
·
Perkusi : untuk bronchopnemoni konfluens, ada keredupan.
VI.
PENATALAKSANAAN
1.
ASD (Artrial Septum Defek) :
·
ASD kecil (diameter < 5 mm) karena tidak menyebabkan gangguan
hemodinamik dan bahaya endokarditis infeksi, tidak perlu dilakukan operasi.
·
ASD besar (diameter > 5 mm s/d beberapa centimeter), perlu tindaklan
pembedahan dianjurkan < 6 tahun, karena dapat menyebabkan hipertensi
pulmonal (walaupun lambat)
·
Pembedahan : menutup defek dengan kateterisasi jantung
2.
VSD (venrikel septal defek ) :
Pembedahan yang dilakukan untuk
memperpanjang umur harapan hidup, dilakukan pada umur muda, yaitu dengan 2 cara
:
·
Pembedahan : menutup defek dengan dijahit melalui cardiopulmonal
bypass
·
Non pembedahan : menutup defek dengan alat melalui kateterisasi jantung
3.
KOARTATIO AORTA :
Pembedahan yang dilakukan untuk
mencegah obtruksi pembuluh aorta dengan dilakukan pelebaran arteri subklavia
dan pangkalduktus arterious battoli yaitu dengan “ Open Heart”
4.
BRONCHO PNEMONI
·
Obat-obatan : antibiotik, ekspektoran, antipiretik, analgesik.
·
Terapi oksigen dan melalui aerosol
·
Fisioterapi nafas dan postural drainage
VII.
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
Asuhan keperawatan yang
dilakukan ditujukan pada beberapa masalah yang sering timbul dari kelainan
jantung bawaan dan broncho pnemoni
1.
Bahaya terjadinya gagal jantung
2.
Resiko tinggi gagal nafas
3.
resiko tinggi terjadi infeksi
4.
kebutuhan nutrisi
5.
gangguan rasa aman dan nyaman
6.
pengetahuan orang tua mengenai penyakit
Judul: ASD, VSD, KOARTASIO AORTA DAN BRONCHOPNEMONI
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 10/12/2012 03:14:00 PM
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 10/12/2012 03:14:00 PM
0 comments:
Post a Comment
berkomtarlah dengan sopan, baik dan benar
thank's